TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Sebuah Titah, Takdir untuk Berpisah {11}



Sebuah Titah, Takdir untuk Berpisah {11}

0  Kerajaan langit tampak semakin gelap. Angin mulai bermbus sangat kencang, bahkan dedaunan dan kelopak-kelopak bunga persik tampak berguguran. Dewa Li Qian Long langsung berlari, napasnya tercekat saat melihat apa yang terjadi di bukit penyesalan. Anqier tampak terkapar, dengan bersimpah darah, dengan senjata yang masih tertancap sempurna di dadanya.    
0

   Dewa Li Qian Long memeriksa denyut Anqier dan tidak ada kehidupan sama sekali di sana. Anqier, telah meninggal? Dewa Li Qian Long tampak kaget saat memeriksa senjata yang tertancap di dada Anqier, ini adalah senjata dari bahan-bahan yang diambil dari langit. Senjata yang bisa memusnahkan bahkan para Dewa tertinggi sekalipun. Tangan Dewa Li Qian Long tampak bergetar, dia benar-benar tak menyangka. Dia benar-benar tak tahu lagi harus bagaimana. Dan setelah ini, apa yang ditakutkan benar-benar akan terjadi. Kehidupan Anqier adalah kunci dari segalanya. Namun, setelah kematian Anqier dengan cara seperti ini, semuanya pasti akan berubah. Semua yang dituliskan takdir lewat tangannya akan benar-benar akan menjadi kenyataan.    

   Dewa Li Qian Long berdiri, dia kembali meletakkan tubuh Anqier yang sudah mulai kaku. Darah putihnya kini tampak berkilauan. Dewa Li Qian Long baru sadar, jika sebenarnya Anqier adalah Dewi termurni di istana langit ini. Satu-satunya Dewi yang paling pantas disandingkan dengan Putra Mahkota Xie Lao Xuan, dan bahkan jika mereka menjadi pasangan Raja, dan Ratu langit kelak mereka akan menjadi pasangan yang paling sempurna di seluruh alam semesta.    

   Sementara di bumi, Xie Liao Xuan masih subuk berperang dengan Raja iblis. Keduanya seolah tak akan pernah rela untuk saling kalah satu sama lain. Berbagai jurus, dan tenaga dalam mereka kerahkan. Kilat-kilat dari pantulan kekuatan mereka yang terpental tampak membuat silau langit bagi siapa saja yang melihatnya. Bahkan di sana, tepatnya di bumi, para manusia, siluman-siluman, dan lain sebagainya pun tidak ada yang berani keluar rumah. Sebab mereka percaya, jika kilatan pentalan dari cahaya kekuatan Putra Mahkota Langit dan Raja Iblis akan membuat manusia-manusia mati, atau bahkan buta karenanya.    

   "Kau tak akan lolos dari tanganku, Putra Mahkota!" teriak Raja Iblis. Dia kembali mengeluarkan kekuatannya, sebuah semburan bola api langsung menembus cakrawala dengan sangat nyata. Xie Liao Xuan langsung terbang, dia sebisa mungkin menghindar, namun rupanya, bola api itu kembali terpental, sampai menghantam punggung Xie Liao Xuan dan dia terpental begitu saja.    

   Darah keluar dari mulut Xie Liao Xuan dengan sangat sempurna, tapi dia langsung mengusap dengan punggung tangannya. Rasa bahagia dan tawa dari Sang Raja Iblis karena telah berhasil melukai Sang Putra Mahkota.    

   "Sekarang hari kematianmu, Putra Mahkota," desis Sang Raja Iblis. Tangannya terangkat satu, dan petir-petir kembali menggelegar kemudian berkumpul tepat dalam telapak tangan Raja Iblis.    

   Xie Liao Xuan sama sekali tak bisa dibuat berkutik dengan apa yang akan dilakukan oleh Raja Iblis. Jika dia terus bertahan seperti ini, waktunya untuk melepaskan Anqier akan semakin panjang, dan tenaganya akan habis terkuras. Namun, jika dia mengeluarkan jurus rahasianya, apakah dia masih bisa? Dia hanya memiliki setengah intisari kehidupannya, apakah dia akan bisa? Terlebih, risikonya akan lebih tinggi lebih dari apa pun itu. Dia akan kehilangan kekuatannya selama seribu tahun, dan dia tidak bisa ikut berperang lagi dalam waktu selama itu.    

   Tanpa pikir panjang, Xie Liao Xuan pun langsung memejamkan matanya. Cahaya putih tampak menjulang dari tubuhnya dan membelah langit yang tampak hitam pekat itu. saat tangannya terangkat, naga putih berwarna keemasan kembali muncul tepat di belakang tubuhnya. Kemudian dia membuka mata, warna matanya kini berubah menjadi sebiru rubi.    

   Raja Iblis dan Xie Liao Xuan pun saling terbang, kemudian keduanya saling melemparkan jurus rahasia mereka. Bola api yang melayang menerobos pertahanan Xie Liao Xuan, dengan cepat ditangkis Liao Xuan dengan jurusnya, sehingga bola api itu hancur berkeping-keping. Untuk kemudian dia langsung mendekat ke arah Raja Iblis kemudian dia memukulkan cahaya putih tepat di dada Sang Raja Iblis, dengan sekali pukulan, Raja iblis langsung terpental. Tak cukup sampai di situ, Xie Liao Xuan langsung menghunus pedangnya, dia langsung menyabet leher dari Raja Iblis sampai kepalanya terpisah dari tubuhnya.    

   Darah hitam pekat menyembur keluar dengan sangat nyata. Membuat semua prajurit dari kerajaan iblis terdiam sesaat melihat itu. Mereka terperangah tak percaya, selama ratusan tahun Sang Raja Iblis selalu menjadi Raja yang tak bisa dikalahkan oleh siapa pun, kini dia harus mati di tangan Putra Mahkota Langit di pertarungan yang memilukan ini. pertarungan karena dia hendak meminta keadilan, dari putri yang telah dibunuh dengan cara yang sangat kejam.    

   Mata Raja Iblis tampak menangis darah, untuk kemudian terbuka lebar-lebar dan nyawanya pun terenggut begitu saja.    

   Setelah itu, langit kembali terang. Kumpulan awan hitam yang sedari tadi menyelimuti langit pun menghilang. Para prajurit dari kerajaan iblis pun langsung musnah berubah menjadi debu, hanya tersisa prajurit langit yang hanya tinggal beberapa. Xie Liao Xuan langsung muntah darah, kedua kakinya langsung bersimpuh saat dadanya terasa begitu panas dan sakit. Sehingga, Panglima Perang kerajaan langit dengan sigap memapahnya, agar Putra Mahkotanya itu tidak sampai kenapa-napa.    

   "Yang Mulia!" katanya yang tampak sangat khawatir. Tapi, Xie Liao Xuan, seolah enggan untuk dibantu siapa pun. Meski tertarih dia pun berusaha berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Sambil memicingkan satu matanya dia terus menahan dadanya, lalu dia memandang ke arah para prajuritnya yang tersisa.    

   "Bungkus kepala Raja Iblis untuk dipersembahkan kepada Yang Mulia Raja. Dan ayo kita segera kembali ke kerajaan langit sebelum petang datang," katanya. Namun tiba-tiba....    

   Deg!!    

   Mata Xie Liao Xuan terasa nanar, dia kemudian mencengkeram kuat jantungnya. Inti sari kehidupannya tiba-tiba terasa sakit dan sangat sesak, sampai-sampai membuatnya tak bisa bernapas. Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apakah ini? Kenapa hatinya merasa sedingin ini? Dan bahkan air mata pun tanpa sadar telah meleleh di kedua pipinya. Untuk kemudian, langit memuntahkan hujan salju yang begitu putih, namun dinginnya es itu benar-benar berhasil menusuk sampai ke rongga-rongga dada Xie Liao Xuan. Kenapa dia bisa merasakan dinginnya salju dunia? Kenapa dia merasa jika separuh dari hatinya telah hilang ke mana? Sebenarnya apa yang terjadi?    

   Xie Liao Xuan langsung bergegas terbang menuju gerbang langit. Kemudian dia langsung masuk saat gerbang langit dibuka. Dia cepat-cepat hendak menemui ayahnya. Tapi, dari kejauhan dia mendengar suara ramai-ramai dari para Dewa yang berada di bukit penyesalan. Xie Liao Xuan tampak mengerutkan keningnya. Kenapa semua Dewa dan bahkan orangtuanya ada di sana? Apa yang sebenarnya terjadi? Untuk kemudian dia langsung terbang mendekat. Kemudian dia ikut mendekat ke arah keremununan itu. Ayahnya tampak menoleh ke arahnya saat mengetahui kedatangannya. Xie Liao Xuan pun tampak tersenyum bahagia. Ya, dia bahagia, karena dia telah bisa mengabulkan syarat untuk ayahnya agar ayahnya setuju atas pernikahannya dengan Anqier.    

   "Yang Mulia Raja, hamba telah memenangkan peperangan dengan kerajaan iblis. Dan kepala Raja Langit adalah hadiah untuk Anda. Jadi, perihal tentang hubungan hamba dengan Anqier, Yang Mulia Raja benar-benar mengabulkannya?" ucap Xie Liao Xuan.    

   Semua orang yang ada di sana menundukkan wajahnya dalam-dalam. Membuat Xie Liao Xuan tampak kebingungan sendiri. Untuk kemudian, mereka menbuka jalan untuk Xie Liao Xuan, membuat Xie Liao Xuan terbelalak melihat sosok yang sudah terkapar di tengah bukit ratapan itu.    

   "A... Anqier!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.